Sumber Foto : Diary. Masifan. com |
Pada kesempatan kali ini, akan berbagi tentang cerita tanah kelahiran penulis. Kota kecil yang
berada pada Lingkaran Khatulistiwa. Kota yang indah memiliki panorama yang mampu memanjakan mata. Hanya
sayang cuma menjadi buah bibir wisatawan local (masyarakatnya sendiri). Keindahannya kurang dijamah oleh wisatawan luar untuk sekedar melepas penat atau mengajak keluarga untuk liburan. Ada banyak alasan dan hambatan, tapi menurut penulis, kurangnya
wisatawan yang mengunjungi kota yang berasal dari nama kayu purba di daerah
setempat, bukan karena tidak tertarik dengan objek
wisatanya. Bagaimana mau tertarik, tahu aja belum.
Mari sedikit kita mengenal tentang Kab. Kolaka,
sebuah kabupaten yang terletak di wilayah Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kolaka.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah mencakup jazirah daratan dan kepulauan yang
memiliki wilayah daratan seluas 6,918.38 km² dan wilayah perairan/lautdiperkirakan
seluas + 15,000 km², berbatasan dengan:
“ Sebelah
utara : Kabupaten Kolaka UtaraSebelah timur : Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe SelatanSebelah selatan : Kabupaten
BombanaSebelah barat : Kota Makassar dan Kabupaten Bone”
Wilayahnya terdiri dari gunung dan bukit yang
memanjang dari utara ke selatan, memiliki beberapa sungai yang
memiliki potensi besar bagi masyarakat. Kabupaten Kolaka dipandang dari
sudut oseanografi memiliki perairan (laut) yang sangat
luas iaitu diperkirakan mencapai + 15,000 km². Wilayah daratan Kabupaten Kolaka
mempunyai ketinggian umumnya di bawah 1,000 meter dari permukaan laut dan
berada di sekitar daerah khatulistiwa. Maka daerah ini beriklim tropika. Suhu udara minimum
sekitar 10°C dan maksimum 31°C atau rata-rata antara 24°C - 28°C.
Daerah ini bagi yang mengenalnya (bagi yang kenal, ayo di share bagi dan berikan ide kreatif) telah mengetahui keindahan panorama alamnya. Beberapa keindahan alamnya yang menjadi obyek wisata di daerah Khatulistiwa tersebut, diantaranya :
1. Pantai Pitura
Sumber Foto : Kolaka Pos |
Pantai Pitura adalah obyek
wisata yang terletak di Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka, berjarak
sekitar ±70 Km dari kota Kolaka, pantai
yang memiliki pemandangan laut yang indah, dengan akses sangat mudah. Pantai
yang unik, selain menyajikan nuansa alam yang indah, pengujung juga akan
dimanjakan langsung oleh banyaknya binatang mamalia yakni kelelawar yang
menghiasi pohon pinus disekitaran pantai. Pokoknya indah dehhhhh
2. Sungai Tamborasi
Sumber Foto : Jalankemanagitu.com |
Sekedar Info ya, sungai
tambarosi ini adalah sungai terpendek di dunia loh kawan. Dengan panjang
sekitar ±20 meter dan lebar ±15 meter. Sungai Tamborasi ini terletak ±90
km dari Kota Kolaka ke arah utara, tepatnya di Desa Tamborasi, Kecamatan Wolo.
Untuk menuju Sungai Tamborasi pengunjung bisa menempuh jalan darat ataupun
jalan laut ±1-2 jam. Akses menuju kesana memang terbilang jauh, tapi jangan khawatir
pemandangan disepanjang jalan menuju lokasi sungai terpendek ini sangat indah,
akan membayar kelelahan dengan pemandangan berbagai batu marmer. Jika telah
sampai di sungai tamborasi akan dimanjakan dengan laut yang berpasir putih
membuat sungai Tamborasi kian mempesona. Pesona semakin unik karena jenis air
yang terdapat pada sungai tersebut memiliki dua ragam air, yakni air air dingin
yang menyatuh tapi tetap terpisah. Air tawar berada dipermukaan sedangkan air
laut berada dipertengahan.
3. Pantai Malaha
Sumber Foto : Mapalausn |
Bagi pantai yang satu ini,
pengunjung akan diberikan kesegaran dengan pasir putih dan alam seperti pohon
yang berjejer rapih, bagi hobi fotografi ini menjadi salah satu refenrensi buat
teman-teman untuk mendapatkan kualitas gambar yang tepat.
Keternagan Foto : Rumah Adat yang ada dipinggir pantai di Kab. Kolaka |
Ada banyak lagi keindahan alam yang bisa menjadi destinasi wisata
di kota ini, baik dari pulau, wisata bawah laut, air terjun, sampai permandian air panas semuanya akan mudah
didapatkan di Kabupaten Kolaka. Belum lagi kalau kita berbicara tentang tradisi dan budayanya yang sangat berlimpah. Semuanya hanya menjadi buah bibir bukan dimaknai denga kreasi. Ada banyak cara agar ini bisa dimaknai, seperti melakukan karnaval, pagelaran, dan pentas budaya misalnya. Tujuannya untuk melestarikan dan membumikan budaya sekaligus juga untuk memperkenalkan kolaka kekancah Nasional dan Internasional. Sudah saatnya berfikir partisipatif, solutif dan inspiratif untuk mengembangkan daerah tercinta. Ini bisa dimulai dengan cara-cara sederhana dan kecil tanpa biaya besar. Kalau selalu berfikir biaya-biaya besar kapan maju dan berkembang. Masih banyak cara-cara sederhana, murah mungkin saja gratis bisa dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan berbagai aplikasi sosial media sebagai tempat penyebaran dan penyiaran.
Hanya sayangnya bagi penulis, pemerintah, masyarakat dan elemen kepemudaan kurang kreatif untuk melakukan pengembangan dan promosi layaknya sesuatu yang memang harus dikembangkan dan dipromosiskan oleh segenap elemen yang ada. Kurang memanfaatkan peluang yang ada dengan menggunakan sarana media yang saat ini sangat mudah dijangkau oleh segenap pihak, banyak pula yang gratis tetapi tidak lakukan.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis, sebagai anak yang lahir dari kabupaten tersebut, waktu dan tenaga kebanyakan habis hanya untuk mendiskusikannya, tetapi tidak terjewantahkan dalam proses tindakan, inilah yang akhirnya membatasi kemajuan pariwisata di kabupaten kolaka yang memiliki limpahan potensi keindahan alam.
Kabupaten yang terletak di jazirah Sulawesi Tenggara ini memiliki berjuta-juta potensi obyek wisata dan budaya yang seyogyanya bisa dikembangkan dan menjadi salah satu rujukan destinasi wisata Nasional hingga Internasional. Sebagian daerah lain telah melakukan upaya-upaya semasif dan sekretif mungkin dari cara yang sederhana dulu yang bisa mereka jangkau, hingga nantinya menjadi hal yang besar. Hemat penulis, Kolaka harus mencontoh daerah lain yang dengan segenap upaya mengembangkan daerahnya. Kalau tidak dipikirkan secara serius kolaka bisa ketingggalan jauh dengan daerah lain, yang saat ini berlomba-lomba mempromosikan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Hanya sayangnya bagi penulis, pemerintah, masyarakat dan elemen kepemudaan kurang kreatif untuk melakukan pengembangan dan promosi layaknya sesuatu yang memang harus dikembangkan dan dipromosiskan oleh segenap elemen yang ada. Kurang memanfaatkan peluang yang ada dengan menggunakan sarana media yang saat ini sangat mudah dijangkau oleh segenap pihak, banyak pula yang gratis tetapi tidak lakukan.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis, sebagai anak yang lahir dari kabupaten tersebut, waktu dan tenaga kebanyakan habis hanya untuk mendiskusikannya, tetapi tidak terjewantahkan dalam proses tindakan, inilah yang akhirnya membatasi kemajuan pariwisata di kabupaten kolaka yang memiliki limpahan potensi keindahan alam.
Kabupaten yang terletak di jazirah Sulawesi Tenggara ini memiliki berjuta-juta potensi obyek wisata dan budaya yang seyogyanya bisa dikembangkan dan menjadi salah satu rujukan destinasi wisata Nasional hingga Internasional. Sebagian daerah lain telah melakukan upaya-upaya semasif dan sekretif mungkin dari cara yang sederhana dulu yang bisa mereka jangkau, hingga nantinya menjadi hal yang besar. Hemat penulis, Kolaka harus mencontoh daerah lain yang dengan segenap upaya mengembangkan daerahnya. Kalau tidak dipikirkan secara serius kolaka bisa ketingggalan jauh dengan daerah lain, yang saat ini berlomba-lomba mempromosikan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Mengandalkan referensi di internet, media
sosial dll. bisa menjadi salah satu pemanfaatan untuk menyiarkan objek wisata dan budaya yang
dimiliki oleh Kab. Kolaka. Tentu hal yang demikian harus ada kerjasama dan
keinginan semua pihak dari pemerintah, organisasi masyarakat dan kepemudaan
sampai masyarakat itu sendiri untuk ikut terlibat dalam memikirkan, menyiarkan,
mempromosikan dan mengembangkan objek wisata yang ada.
Bukan dengan hanya mengharapkan dan membebankan semuanya pada pemerintah saja, tapi setiap elemen apapun itu harus ikut berpartisipasi dalam memajukan pariwisata yang ada dikabupaten kolaka. Logikanya banyak diskusi, ya banyak juga solusi dan lebih banyak tindakan. Percuma banyak kritik, sedih, dan mengecam tapi tidak menyodorkan solusi dan tindakan.
Bukan dengan hanya mengharapkan dan membebankan semuanya pada pemerintah saja, tapi setiap elemen apapun itu harus ikut berpartisipasi dalam memajukan pariwisata yang ada dikabupaten kolaka. Logikanya banyak diskusi, ya banyak juga solusi dan lebih banyak tindakan. Percuma banyak kritik, sedih, dan mengecam tapi tidak menyodorkan solusi dan tindakan.
“kota yang indah dan diminati banyak
orang, hasil dari kerja keras banyak orang yang konsisten”