Pages

Friday, 24 August 2018

Bersama Buya

Gambar mungkin berisi: 1 orang, lensa kaca mata

Sehari bersama Buya Ahmad Syafii Maarif di Kota Bogor sangat luar biasa, belajar tentang bagaimana menjadi manusia yang cinta akan bangsa dan negaranya. Di luar dugaan yang saya bayangkan, biasanya seorang tokoh akan nampak angkuh karena posisi prestisius yang disandangnya sebagai tokoh nasional. Tapi itu tidak berlaku bagi sang buya, ternyata gelar itu tidak mempengaruhi dirinya untuk tetap rendah hati, buya memposisikan dirinya seperti orang biasa, sebagai orang tua bagi anaknya dengan berbagai nasehat kemanusiaan diselingi canda tawa.
Buya tak ingin tasnya diangkat atau dibawakan orang lain, karena dia merasa masih bisa membawanya sendiri dan tidak ingin merepotkan orang lain. Itulah sang buya tetap mencontohkan kulminasi kemanusiaan yang sesungguhnya, walaupun dia hidup dalam tantangan pusaran zaman yang lagi krisis kemanusiaan. (karena buya telah selesai dengan dirinya.)

Gambar mungkin berisi: 5 orang, termasuk Opan Rahman, orang tersenyum, orang duduk, tabel dan dalam ruangan
Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan dalam ruangan
"Sekolah Kebudayaan dan Kemanusiaan Ahmad Syafii Maarif"
#SalamPancasila
#Identitas adalah tanda pengenal

0 Komentar Anda:

Post a Comment